![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPOM5ANe1XBxfFCfEkDMb52RVT3I5O3A9z9JHsOElaBNmyXFiTgisgcr_mhBYb8Zl6H3gzq9C6N0K3QtBFkGwk1hz-_cbxPv1RZTKpzNVPu2mlzcXPuzZnFEjGjwWuPHlpxYnLxrAIOFo/s640/zUG420v-kisah-nyatajpg.jpg)
Karena sesudah kesusahan itu ada kemudahan. Sebenarnya setelah kesusahan itu ada kemudahan…” (Q. S. Al Insyirah : 5-6)
Darimana saya harus memulai menulisnya ya, masa lalu yang mengagumkan, dan subhanallah.. Maha Besar Allah dengan semua takdirNya…
Sekitar 23 bulan yang lalu, Waktu ucapan akad nikah itu dia katakan didepan orang tuaku.. saat itu saya merasa bahwa statusku sudah beralih menjadi seseorang istri dari suami yang soleh dan baik..
Hari-hari yang kami lalui itu selalu dengan syukur pada Illahi Rabbi… Ya Allah terima kasih, engkau sudah mengirimkan padaku seorang suami yang sabar, rendah hati, serta begitu menyayangiku..
Subhanallah, Allahu Akbar. Hari-hari kami lalui dengan penuh kebahagiaan dan penuh senyuman juga harapan. Kami susun lembaran rencana hidup kami yang akan kami lakukan..
Hm.. hm.. 2 bulan sesudah menikah, tepatnya Bulan Syawal tahun 2006, pagi itu merasa pusing sekali diriku, terasa berkunang-kunang. Ternyata, alhamdulillah Allah menitipkan janin kecil pada kami. Subhanallah, ada janin kecil dalam rahimku..
Allahu akbar, hari-hari kami lalui dengan semangat yang membara, karena sebentar lagi akan lahir putra kami.. hm.. hm.. rasanya tidak sabar menunggunya.. Kami berdua tetap beraktivitas seperti biasa, kuliah S2 kami tetap kami lalui. Lantaran kami memang miliki kewajiban untuk menyelesaikan S2 kami masing-masing…
Tidak terasa, kehamilan 6 bulan tiba.. hm.. Badanku sudah mulai gemuk, namun belum begitu gemuk kata beberapa temanku..
Tiba waktunya suami tercinta bertolah ke Netherland, untuk melanjutkan S2nya. Rasanya begitu berat, ditengah kehamilan yang mencapai umur 6 bulan, 3 bulan lagi waktunya untuk melahirkan.. tetapi bagaimanapun juga dalam pikiranku, saya cuma ingin melihat suami tercinta sukses dalam hidup dan kuliahnya. Dengan penuh suka cita serta linangan air mata saya melepas kepergiannya di Bandara Adisucipto..
Ujian pernikahan kami tidak sampai di sini, suamiku ternyata memperoleh sedikit ujian tentang penerbangannya. Dia harus “delay” satu hari di Malaysia. Dengan anakku yang masih ada diperutku, saya coba mengurus tiket penerbangan suamiku.. Hm.. ditengah kelelahan yang menderam ternyata ada kenikmatan batin ketika dengan keikhlasan membantu sang suami terkasih. Semoga Allah meridhoi langkah ini, menjadikan pahala atasku untuk berkhidmat pada suami
tercinta..
Hari-hari di Netherland, terasa begitu lama. Komunikasi lewat handphone dan yahoo messenger adalah cara kami untuk tetap berkomunikasi, walau memang pulsa membengkak, namun tak jadi masalah untuk kami. Beliau selalu katakan “De, insya Allah ada gantinya sayangku.. ”.
Linangan airmata kerinduan untuk bertemu dengan suami terus mendera, akan tetapi semangat untuk mendukungnya, untuk memberikan motivasi padanya mengalahkan segala kelelahan.
Bulan Juni tiba, ujian S2 ku segera digelar sambil menunggu kehadiran suami tercinta dari negeri orang. Hari-hari terus menunggu kepulangannya, hingga tanggal 26 Juni tiba. Saat itu aku selesai ujian semenster 2 S2 ku, pulang jam 5 sore. Bahagia sekali, insya Allah nanti malam berjumpa suami tercinta.
Alhamdulillah, “sayangku, insya Allah nanti malam ketemu Ayah..” jam 20.30 aku bertolak ke Bandara untuk menjemput suami tercinta. Alhamdulillah, airmata ini menetes ketika melihat beliau memelukku, mencium keningku tanda kerinduan yang terpendam. Subhanallah, rasanya bahagia sekali ketika berjumpa dengannya setelah terpisah 3 bulan lamanya.
Hm..hm..rasa lelah mendera kami berdua, malam itu seolah cerita tiada habisnya. Alhamdulillah, mas bisa menunggu putra kita lahir di dunia, insya Allah. bahagianya rasanya kembali bisa berkumpul dengan suami..
Keesokan paginya, suami mohon ijin untuk istirahat ditengah kelelahannya dari Belanda. Tetapi, jam 08.30 pagi…aku bilang “mas, kayaknya kita harus ke rumah sakit..” Tiba-taba air ketubanku pecah, dan panik…tetapi dengan ketenangan suamiku, akhirnya kami ke Rumah Sakit Ibu dan Anak untuk bersalin..
Alhamdulillah sudah bukaan 1. Tetapi ketuban itu terus dan terus keluar, hingga pukul 11.30 alhamdulillah sudah bukaan 8, kemudian jam 12.30 alhamdulillah bukaan 10. Persalinan dijelang, aku masuh ruang persalinan ditungguin oleh suami tercinta. beliau tak hentinya melafadzkan dzikir sambil memegang erat tanganku yang sedang berusaha untuk melahirkan. Sampai jam 15.30 anakku juga belum lahir.. Kami masih berusaha sekuat tenaga untuk proses persalinan normal.
Suamiku tak henti-hentinya meneteskan airmata ketika melihatku melalui proses persalinan. Dokterpun masuk mengontrol kami, kemudian hati kami berdua dikejutkan dengan kata-kata “Denyut jantungnya melemah,..” tetapi kekuasaan Allah, 5 menit kemudian diperiksa alhamdulillah normal. Kemudian pukul 16.00 diputuskan untuk operasi caesar. Dan kamipun menyanggupinya.
Alhamdulillah jam 16.45 putra kami lahir, laki-laki dan kami beri nama Asfarizal Abdurrahim
http://www.bintangpertanian.com/2016/04/wajib-baca-bagi-kaum-wanita-renungan.html
0 Response to "Wajib Baca Bagi Kaum Wanita!!!!! Renungan : Selamat Jalan Suamiku Tercinta, Ini Merupakan Kisah Nyata! Tolong Di Share Ya!!!"
Posting Komentar